SMP Garuda Dayeuhkolot: Semangat Tidak Redup Walau Cuma 11 Pelajar Baru

Lagu berkebangsaan Indonesia Raya berkemandang didampingi gemercik hujan. Beberapa pelajar siswi hormat di kepala dan menghadap si saka merah putih yang basah.
Acara upacara berjalan khusyuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Garuda Dayeuhkolot, Jalan Sukabirus, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (14/7/2025). Semangat yang berlipat diperlihatkan pelajar siswi walau diterpa hujan.

Baju putih biru dan beberapa baju putih merah dipakai beberapa pelajar saat upacara. Beberapa guru juga dengan solid kenakan pakaian batik warna hijau muda.

Upacara pagi itu sekalian pembukaan Saat Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Peletusan balon oleh pelajar siswi penuh haru menjadi lambang pengenalan sekolah.

Kelihatan sejumlah pelajar siswi masih tetap ada yang tiba terlambat ikuti upacara itu. Mereka segera masuk dan turut barisan upacara yang berdiri secara rapi.

Pelajar siswi yang daftar di sekolah itu tidak sekitar sekolah favorite yang lain. Sekolah itu cuma terima pelajar siswi 11 orang.

“Kebenaran ini pelajar baru ada 11 orang,” tutur satu diantara guru, Anita Chandra.

Beberapa pelajar siswi baru itu belum seutuhnya tiba ke sekolah. Pelajar siswi awalannya sekolah dasar (SD) di desa halaman neneknya dan sekarang ini berpindah ke dekatnya rumah orangtua.

“Mungkin cukup bagaimana begitu, tetapi faksi sekolah tidak memperberat silahkan untuk masih bisa (tidak masuk). Tapi pasti dengan ketentuan, tidak sewenang-wenang saja,” ucapnya.

Saat pengenalan lingkungan pelajar itu berjalan sampai lima hari di depan. Selanjutnya tetap memungkinkannya ada siswa baru yang hendak mendaftarkan ke sekolah itu.

“Alhamdulillah seperti pada tahun tempo hari itu saat MPLS atau sedang berjalannya KBM itu, sukai ada yang daftar . Maka masih tetap ada kekuatan semakin bertambah kembali (pelajar baru),” terangnya.

Sekolah itu diketahui tidak mengambil ongkos untuk yang mendaftarkan baru dan ongkos Bantuan Pembimbingan Pendidikan (SPP). Sekolah itu berdiri semenjak tahun 1963 lalu.

Pada MPLS tahun awalnya sekitar 18 pelajar yang mendaftarkan ke sekolah itu. Tetapi jumlah itu sering semakin bertambah saat aktivitas belajar mengajarkan (KBM) sudah berjalan.

“Jika semua siswa lebih kurang 40-an. Tetapi tidak tutup kemungkinan saat itu KBM sukai ada pindahan yang kelas 8, kelas 9 itu, tentu saja setiap tahun itu ada,” katanya.

Program MPLS di sekolah itu memprioritaskan mekanisme ramah tamah antara pelajar dan guru. Hingga beberapa pelajar dapat mengenali lingkungan dan sejarah dari sekolah itu.

“Berkenaan pelajar baru, mengenai lingkungan sekolahnya, selanjutnya beberapa Bapak dan Ibu gurunya. Terus kelak dalam MPLS-nya itu kita membuat seseru mungkin, tapi hebat yang penuh arti,” kata Anita.

Beberapa guru di sekolah juga memprioritaskan pendidikan yang bagus untuk anak dapat kerasan bersekolah. Kata Anita, beberapa siswa bisa mengalami perkembangan serta lebih dewasa dan berdikari.

“Karena saat masuk SMP itu, ada dunia baru yakni dunia remaja ya yang hendak lebih memahami selanjutnya bagaimanakah cara berbicara dengan rekan baru, selanjutnya dalam hadapi halangan,” ujarnya.

Sunyi MPLS Hari Pertama SMA Swasta Cimahi yang Siswanya 11 Orang

Edo Herdianto sedang konsentrasi memotong kertas karton yang hendak dibikin menjadi papan nama atau nametag. Nanti nametag itu akan terpasang sepanjang penerapan Saat Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Remaja 17 tahun itu sekarang terdaftar sebagai pelajar kelas 1 di SMA Budi Mulia. Salah sayu SMA swasta di Kota Cimahi yang nasibnya tidak seberuntung sekolah lain gara-gara siswanya hanya sedikit

Di saat SMA negeri di mana saja punyai banyak pecinta, lain perihal dengan SMA itu yang sama pepatah ‘hidup malas mati tidak mau’. Siswanya hanya 11 orang, tetapi jika tutup kasihan nasih beberapa guru yang gantungkan hidupnya dari mengajarkan di sekolah itu.

Edo duduk bersila tanpa alas di ruangan kelas tempatnya belajar nantinya. Cuma ada 10 pelajar sebagai kawan satu kelasnya. Di ruang itu ada seorang pelajar OSIS kelas 2 yang bekerja sebagai pembimbing pelajar sepanjang MPLS.

“Barusan apel pembukaan MPLS, tidak lama karena kan hujan. Saat ini berpindah ke kelas, membuat nametag buat digunakan sepanjang MPLS,” kata Edo saat dijumpai, Senin (14/7/2025).

Dia diberikan tugas bawa kertas karton, lem, spidol, gunting, dan perlengkapan yang lain. Tidak ada beberapa tugas aneh yang sering diberi di periode saat MPLS tetap namanya MOS atau Saat Tujuan Pelajar (MOS) sekian tahun lalu.

“Tidak ada yang serba aneh, ya hanya diminta membawa ini saja perlengkapan untuk membikin nametag,” tutur Edo.

Tidak Permasalahan Rekan Sama kelas Sedikit
Edo bukan tidak mendaftarkan ke sekolah negeri sebelumnya terakhir pilih bersekolah di SMA Budi Mulia. Nasib yang tidak pilihnya masuk ke dalam sekolah negeri seperti beberapa anak yang lain.

“Kebenaran daftar dahulu ke SMAN 4 Cimahi lajur nilai rapor, hanya tidak keterima karena nilainya kurang. Awalnya aku turut Paket B (sekolah kesetaraan tingkatan SMP),” tutur Edo.

Dia pada akhirnya putuskan sekolah ke tempatnya sekarang menuntut pengetahuan berdasar instruksi dari orangtuanya. Dia tidak jadi masalah kendari kawan satu kelasnya sepanjang tiga tahun kelak hanya 10 orang.

“Tidak apapun, yang terpenting kan belajar . Maka tidak permasalahan kawan satu kelasnya hanya sedikit,” tutur Edo.

Hal sama dilemparkan Putri, rekan sama kelas Edo. Dia tidak jadi masalah belajar dalam sekolah swasta yang siswanya hanya sedikit. Menurut dia, hasil akhir lebih bernilai daripada pikirkan masalah jumlah rekan sama kelas.

“Tidak apapun hanya sedikitan, yang terpenting kan masih tetap belajar. Maksudnya agar lulus, terus dapat lanjut kuliah memburu harapan sebagai perawat,” tutur Putri.

Jumlah anak yang tercatat sebagai siswa baru lewat SPMB tahun 2025 di SMA Budi Mulia sebenarnya bertambah 5 kali lipat daripada tahun sebelumnya. Tahun kemarin, jumlah siswa baru SMA Budi Mulia hanya 2 orang.

“Ya jika disebut semakin bertambah memang semakin banyak tahun saat ini, karena tahun kemarin siswa kelas 1 hanya dua orang. Banyak yang berpindah ke negeri sesudah ada pernyataan PPDB tahapan 2,” kata salah seorang tenaga pengajar SMA Budi Mulia.

Menurut dia hal sebagai perhatian guru dan tenaga pengajar masalah kurangnya siswa baru yaitu psikis dan semangat belajar siswa baru. Mereka dapat saja lebih kurang percaya diri bila dibanding sekolah negeri.

“Ya dapat menjadi mereka ini moralnya ngedrop, kurang percaya diri karena sama kelas hanya 10 orang, jika negeri kan sampai 50 orang. Itu yang menjadi perhatian beberapa guru di sini, tidak seimbang karena tandingan dengan negeri,” katanya.

Dekopinda Kota Cimahi Terjadi Dualisme,Peringatan Hari Koperasi Tidak Diikutsertakan

Berlangsungnya Dualisme di badan Dekopinda Cimahi menyebabkan tidak turut sertanya pada aktivitas peringatan Hari Koperasi di Kota Cimahi.Ini tersingkap dalam interviu dengan Kepala Sektor (Kabid) Koperasi dan Usaha Micro Disdagkoperin Kota Cimahi,Emir Faisal,Anggota DPRD Kota Cimahi Yefi Abdullah dari komisi 2,Ketua acara peringatan Hari Koperasi Kota Cimahi,Agus romdani.

Saat Konfrensi Jurnalis,Kabid Koperasi dan Usaha Micro Disdagkoperin Kota Cimahi,Emir Faisal mengutarakan,
” Dalam peringatan Hari Koperasi ini,Kali berbicara koperasi Cimahi itu bagaimana kebersama-samaan dari koperasi tersebut,Kami maksudnya bagaimana mengkolaborasikan mensinergikan jika pergerakan koperasi itu masih tetap ada di Kota Cimahi,berbicara koperasi kami memang terus lakukan pembimbingan dan lakukan pemantauan pada jumlah koperasi yang terdapat.Pengawasan kesehatan koperasi terus kami kerjakan dan kami lakukan penilaian kesehatan koperasi tentu saja tanda koperasi yang sehat ialah yang selalu melakukan Rapat Anggota Tahunan(RAT) dan yang tidak melakukan RAT kami beri surat peringatan dan semua itu bertahap untuk tentukan koperasi yang sehat aya yang kurang sehat “bebernya

Di tempat yang masih sama Anggota DPRD Kota Cimahi dari Komisi 2 ,Yefi Abdulah menerangkan,
“Awalnya aku katakan selamat Hari Koperasi ke-78.Koperadi adalah siki Guru ekonomi Indonesia,hal itu sebagai keinginan warga Indonesia dan Pemerintahan.Kamivsebagai pemantauan di Dewan dan Disdagkoperin adalah Partner kerja kami,kami selalu bersinergi supaya koperasi ini bisa berkaitan dari 290 koperasi yang terdapat di Kota Cimahi,cuma 90 yang melakukan RAT,kami akan menolong supaya semua koperasi yang terdapat di Kota Cimahi bisa melakukan RAT.Keinginannya kenaikan Koperasi di Kota Cimahi terus akan dipertingkat apalagi saat ini lahir Koperasi Merah Putih,mudah-mudahan kita dapat bersinergi dengan koperasi-koperasi yang terdapat di Kota Cimahi sesuai Asta Cita Présidén kita,yang satu diantara usahanya ialah bagaiman mrningkatkan ketahanan panganSemoga karena ada koperasi yang tetap dapat berkesinambungan bisa tingkatkan UMKM yang terdapat di Kota Cimahi,Kami mengharap UMKM dapat tumbuh dan dapat bersinergi dengan koperasi hingga bisa tingkatkan kesejahteraan warga,”terang Anggota DPRD Kota Cimahi dari Komisi 2,Yefi Abdulah.

Saat ditanya berkaitan Dualisme Dekopinda Kota Cimahi dan terlihat tidak datang pada acara Hari Koperasi ke-78,Kabid Disdagkoperin menjelaskan,
“Berkaitan Dekopinda ini Kami telah panggil ke-2 Tim meskipun sampai sekarang kita terus berusaha merengkuh mereka supaya bagaimana beberapa Dekopinda ini bisa dianggap oleh beberapa pendorong koperasi di Kota Cimahi,ada Dekopinda Kota Cimahi ini karena ada dari pergerakan koperasi di Kota Cumahi,maknanya kelak bagaimana Dekopinda itu siapa saja yang dianggap tersebut yang dianggap oleh pergerakan koperasi.Dalam masalah ini kita telah ber audiensi dengan kedua pihak dan kami telah minta untuk melakukan Musdalub tetapi tidak ada persetujuan,jeuanya akan usai pada bulan Desember ini,Kami harap ke depan bisa bersinergi dan tidak lagi ada dualisme Dekopinda sama seperti yang terjadi saat ini dan bagaimana bisa lebih memajukan koperasi di Kota Cimahi,aku tambah sedikit,Berbicara kerjasama pada aktivitas ini ialah di antara Pemerintahan Kota lewat Disdagkoperin dan kawan-kawan pergerakan koperasi,misalnya ada pak Jefri ketua koperasi Pasar Cimindi,Pak Haji Tato ketua Koperasi kreasi Khusus Jaya,Pak Agus dari Koperasi SMP 5,Pak Haji Bambang ketua koperasi Yanuri,H.Edi Ketua Kopearsi Bergotong-royong,Pak Jarwo Ketua Koperasi Kahatexjadi di sini bicaranya murni Pergerakan Koperasi.aktivitas ini telah direncanakan lama dan Alhamdulillah kami cuma memberikan fasilitas tetapi untuk hal yang lain misalnya aktivitas gerak jalan dan Door Prize itu murni dari keterlibatan pergerakan Koperasi.Untuk Dekopinda Minta izin dengan beragam pemikiran Lami tidak mengundang Dekopinda,tetapi semestinya Dekopinda itu kan sebetulnya Cerminan Inspirasi pergerakan Koperasi dibawahnya menjadi sebetulnya tidak mengundang Dekopinda namum telah terwakili dengan beberapa teman pergerakan Koperasi yang datang sekarang ini dan untuk masaalah Dekopinda kami berikan ke intern Dekopinda,silakan tuntaskan dahulu tetapi kami masih tetap memerlukan Dekopinda,bagaimana juga Dekopinda itu Partner tetapi karena keadaannya semacam ini menjadi agar adil kami mengundang pergerakan koperasinya,toh ke-2 Dekopinda ada di pergerakan Koperasi di Kota Cimahi.”Tandas Emir Faisal,Kabid Koperasi dan UMKM Disdagkoperin Kota Cimahi.

Bekerja Mulai Hari Ini 14 Juli 2025, Mensos Evaluasi Sekolah Masyarakat di Kota Cimahi

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf mengevaluasi secara langsung penyiapan Saat Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Masyarakat Menengah Pertama 8 Abiyoso, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Diketahui, MPLS sekalian operasional Sekolah Masyarakat akan diawali dengan serempak di 63 titik. Sementara 37 titik yang lain susul di akhir Juli 2025.

“Ada 63 titik yang siap, satu diantaranya di Sentral Abiyoso,” kata Saifullah Yusuf di Sentral Abiyoso Cimahi, Jawa Barat pada Sabtu, 12 Juli 2025.

Untuk tahun tuntunan 2025/2026, Sekolah Masyarakat Sentral Abiyoso mempunyai jumlah pelajar sekitar 100 anak atau 4 kelompok belajar. Rinciannya terbagi dalam 50 anak laki dan 50 anak wanita.

Saifullah menjelaskan, aktivitas belajar mengajarkan juga cuma sementara di bangunan itu. Karena, gedung sekolah tetap akan selekasnya dibuat.

“Ini gedung sementara cuma sampai satu tahun, kemudian Presiden akan bangun di Kabupaten Cimahi gedung Sekolah Masyarakat yang tetap,” sebut ia.

Dalam peluang itu, Saifullah ikut berkomunikasi dengan beberapa orang-tua dan pelajar. Ia pastikan kepala sekolah, guru, sampai pelajar sudah siap.

“Kami tiba kesini untuk berbicara dari dalam hati ke hati. Karena ini penting. Jika kita awali dengan kejujuran, berikut akan sedap dan lancar,” imbunya.

Ia menerangkan, Sekolah Masyarakat datang untuk memberikan fasilitas beberapa anak dari keluarga miskin dan miskin berlebihan yang putus atau tidak pernah besekolah.

“Presiden Prabowo ingin supaya beberapa anak kita mempunyai pendidikan yang bagus hingga di depan lebih bagus dari orangtuanya,” ucapnya.

Dalam pada itu, Kepala Sekolah Masyarakat Sentral Abiyoso, Muhammad Ikhsan Ramadhan menyilahkan beberapa orang-tua untuk menengok anaknya. Agenda besuk akan ditata hingga tidak mengusik aktivitas belajar mengajarkan.

“Alhamdulillah bapak ibu disokong seutuhnya oleh pemerintahan mulai dari sepatu, baju, baju tidur, sampailah alat makannya,” katanya.

Sekitar 13 Sekolah Masyarakat rintisan di Jawa Barat siap bekerja mulai Senin, 14 Juli 2025. Sekretaris Wilayah (Sekda) Propinsi Jawa Barat, Herman Suryatman ungkap Sekolah Masyarakat itu menyebar di beberapa kabupaten dan kota.

Salah satunya Sentral Terintegrasi Galih Pakuan Ciseeng dan Sentral Terintegrasi Inten Suweno Cibinong di Kabupaten Bogor, Sentral Pangudi Mulia di Kota Bekasi, Sentral Phalamarta di Kabupaten Sukabumi, Sentral Wyata Buat dan BPPKS Kemensos di Kabupaten Bandung Barat.

Disamping itu, Kompleks Stadion Sang Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Pokteksos dan Sentral Wyata Buat di Kota Bandung, BLK di Kabupaten Sumedang, SMPN 18 di Kota Cirebon, dan Sentral Abiyoso dan Dinsos Jawa Barat di Kota Cimahi.

“Pemda Jawa barat kolaborasi dengan Kemensos mempersiapkan 13 titik Sekolah Masyarakat rintisan,” tutur Herman di Bandung pada Sabtu, 12 Juli 2025.

Angkatan pertama Sekolah Masyarakat di Jawa Barat terbagi dalam 75 pelajar SD, 675 pelajar SMP, dan 640 pelajar SMA. Adapun tenaga pendidik, fasilitas dan prasarana, sampai pengendalian bisa menjadi wewenang Kemensos.

Dualisme Dekopinda Kota Cimahi,Benar-benar Sayang

Cimahi, Sabtu(12/07/2027) Berlangsungnya Dualisme di badan Dekopinda Cimahi menyebabkan tidak turut sertanya pada aktivitas peringatan Hari Koperasi di Kota Cimahi. Ini tersingkap dalam interviu dengan Kepala Sektor (Kabid) Koperasi dan Usaha Micro Disdagkoperin Kota Cimahi, Emir Faisal, anggota DPRD Kota Cimahi Yefi Abdullah dari komisi 2, Ketua acara peringatan Hari Koperasi Kota Cimahi, Agus Romdani.

Saat Konfrensi Jurnalis, Kabid Koperasi dan Usaha Micro Disdagkoperin Kota Cimahi, Emir Faisal mengutarakan, “Dalam peringatan Hari Koperasi ini, jika berbicara koperasi Cimahi itu bagaimana kebersama-samaan dari koperasi tersebut, kami maksudnya bagaimana mengkolaborasikan mensinergikan jika pergerakan koperasi itu masih tetap ada di Kota Cimahi, berbicara koperasi kami memang terus lakukan pembimbingan dan lakukan pemantauan pada jumlah koperasi yang terdapat. Pengawasan kesehatan koperasi terus kami kerjakan dan kami lakukan penilaian kesehatan koperasi tentu saja tanda koperasi yang sehat ialah yang selalu melakukan Rapat Anggota Tahunan(RAT) dan yang tidak melakukan RAT kami beri surat peringatan dan semua itu bertahap untuk tentukan koperasi yang sehat ada yang kurang sehat “bebernya

Di tempat yang masih sama Anggota DPRD Kota Cimahi dari Komisi 2, Yefi Abdullah menerangkan, “Awalnya aku katakan selamat Hari Koperasi ke-78. Koperasi adalah Siki Guru ekonomi Indonesia, hal itu sebagai keinginan warga Indonesia dan Pemerintahan. Kami sebagai pemantauan di dewan dan Disdagkoperin adalah Partner kerja kami, kami selalu bersinergi supaya koperasi ini bisa berkaitan dari 290 koperasi yang terdapat di Kota Cimahi, cuma 90 yang melakukan RAT, kami akan menolong supaya semua koperasi yang terdapat di Kota Cimahi bisa melakukan RAT. Keinginannya, kenaikan Koperasi di Kota Cimahi terus akan dipertingkat apalagi saat ini lahir Koperasi Merah Putih, mudah-mudahan kita dapat bersinergi dengan koperasi-koperasi yang terdapat di Kota Cimahi sesuai Asta Cita Présidén kita, yang satu diantara usahanya ialah bagaiman mrningkatkan ketahanan pangan. Mudah-mudahan karena ada koperasi yang tetap dapat berkesinambungan bisa tingkatkan UMKM yang terdapat di Kota Cimahi. Kami mengharap UMKM dapat tumbuh dan dapat bersinergi dengan koperasi hingga bisa tingkatkan kesejahteraan warga” , terang anggota DPRD Kota Cimahi dari Komisi 2, Yefi Abdulah.

Saat ditanya berkaitan Dualisme Dekopinda Kota Cimahi dan terlihat tidak datang pada acara Hari Koperasi ke-78, Kabid Disdagkoperin menjelaskan, “Berkaitan Dekopinda ini Kami telah panggil ke-2 tim meskipun sampai sekarang kita terus berusaha merengkuh mereka supaya bagaimana beberapa Dekopinda ini bisa dianggap oleh beberapa pendorong koperasi di Kota Cimahi,ada Dekopinda Kota Cimahi ini karena ada dari pergerakan koperasi di Kota Cumahi, maknanya kelak bagaimana Dekopinda itu siapa saja yang dianggap tersebut yang dianggap oleh pergerakan koperasi. Dalam masalah ini kita telah ber audiensi dengan kedua pihak dan kami telah minta untuk melakukan Musdalub tetapi tidak ada persetujuan, ke-2 nya akan usai pada bulan Desember ini. Kami harap ke depan bisa bersinergi dan tidak lagi ada dualisme Dekopinda sama seperti yang terjadi saat ini dan bagaimana bisa lebih memajukan koperasi di Kota Cimahi, aku tambah sedikit, berbicara kerjasama pada aktivitas ini ialah di antara Pemerintahan Kota lewat Disdagkoperin dan kawan-kawan pergerakan koperasi, misalnya ada Pak Jefri ketua koperasi Pasar Cimindi, Pak Haji Tato ketua Koperasi kreasi Khusus Jaya, Pak Agus dari Koperasi SMP 5, Pak Haji Bambang ketua koperasi Yanuri, H.Edi Ketua Koperasi Bergotong-royong, Pak Jarwo Ketua Koperasi Kahatex menjadi di sini bicaranya murni pergerakan koperasi. Aktivitas ini telah direncanakan lama dan Alhamdulillah kami cuma memberikan fasilitas tetapi untuk hal yang lain misalnya aktivitas gerak jalan dan door prize itu murni dari keterlibatan pergerakan Koperasi. Untuk Dekopinda Minta izin dengan beragam pemikiran kami tidak mengundang Dekopinda, tetapi semestinya Dekopinda itu kan sebetulnya cerminan inspirasi pergerakan Koperasi dibawahnya menjadi sebetulnya tidak mengundang Dekopinda tetapi telah terwakili dengan beberapa teman pergerakan Koperasi yang datang sekarang ini dan untuk masaalah Dekopinda kami berikan ke intern Dekopinda, silakan tuntaskan dahulu tetapi kami masih tetap memerlukan Dekopinda, bagaimana juga Dekopinda itu partner tetapi karena keadaannya semacam ini menjadi agar adil kami mengundang pergerakan koperasinya, toh ke-2 Dekopinda ada di pergerakan Koperasi di Kota Cimahi.”Tandas Emir Faisal, Kabid Koperasi dan UMKM Disdagkoperin Kota Cimahi.

Gus Ipul Check Penyiapan Sekolah Masyarakat Cimahi Menjelang Tujuan

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengevaluasi secara langsung persiapan Sekolah Masyarakat Menengah Pertama 8 Abiyoso Cimahi mendekati penerapan saat tujuan pada Senin, 14 Juli 2025.

Pada kunjungannya, Gus Ipul berkomunikasi dengan beberapa pelajar dan orangtua untuk pastikan semua pihak pahami tujuan besar pendirian Sekolah Masyarakat yang digagas Presiden Prabowo.
“Ini gedung sementara cuma sampai setahun. Kemudian, Presiden akan bangun gedung Sekolah Masyarakat yang tetap di Kabupaten Cimahi,” tutur Gus Ipul waktu berkomunikasi di Sentral Abiyoso Cimahi, Jawa Barat, Sabtu, 12 Juli 2025 kemarin.

Dia pastikan kepala sekolah, guru, dan pelajar sudah siap mengawali saat tujuan yang hendak dilakukan serempak di 63 titik, diikuti 37 titik lain di akhir bulan ini.

Dalam situasi penuh keakraban, Gus Ipul ajak beberapa pelajar dan orangtua untuk bicara dari dalam hati ke hati. “Kami tiba kesini untuk berbicara dari dalam hati ke hati. Karena ini penting. Jika kita awali dengan kejujuran, selanjutnya akan sedap dan lancar,” katanya.

Dia mengutamakan jika program Sekolah Masyarakat datang untuk pastikan beberapa anak dari keluarga kurang sanggup masih tetap memperoleh pendidikan berkualitas, supaya nantinya mempunyai masa datang yang lebih bagus.

Satu diantara peristiwa sentuh terjadi saat Gus Ipul terlibat perbincangan dengan Maulida Nur Athiyah (12) dari Padasuka, Cimahi tengah, yang memiliki cita-cita menjadi dokter.

Maulida tinggal dengan bibinya, Atin Supriyatin (53), semenjak kelas 4 SD. “Sukur Alhamdulillah karena ada program Pak Prabowo untuk menolong kami yang kesusahan . Maka ia dapat meneruskan pendidikannya dan capai cita-citanya,” tutur Atin.

Kepala Sekolah Masyarakat Sentral Abiyoso, Muhammad Ikhsan Ramadhan, sampaikan jika semua keperluan pelajar dimulai dari sepatu, baju, sampai alat makan sudah difasilitaskan pemerintahan.

Dia mengenalkan tujuh guru yang telah datang, sedangkan tiga guru yang lain diperjalanan dari Tasikmalaya, Rembang, dan Demak. “Alhamdulillah bapak ibu disokong seutuhnya oleh pemerintahan. Teruskan terus kelak SMA jangan putus,” katanya.

Sekolah Masyarakat Menengah Pertama 8 Abiyoso Cimahi sekarang ini memuat 100 pelajar yang terdiri dari empat kelompok belajar, masing-masing dengan formasi 50 anak lelaki dan 50 anak wanita.

Diharap, program ini bisa menjadi titik awalnya untuk memutuskan mata rantai kemiskinan lewat pendidikan, sekalian memberikan dukungan misi pemerintahan dalam membuat sumber daya manusia Indonesia yang unggul.(*)

Carut Marut SPMB Kota Cimahi Lajur Prestasi, Hasil Penyeleksian Berbeda Sampai Ketentuan Penentuan Score

Cimahi: Beberapa orangtua calon siswa yang ikuti Mekanisme Akseptasi Siswa Baru (SPMB) 2025 di Kota Cimahi lewat lajur prestasi sedih dengan ketentuan yang diaplikasikan oleh Dinas Pendidikan Kota Cimahi. Informasi hasil penyeleksian juga berbeda walau telap diputuskan lewat situs
Hal tersebut diutarakan Pitri Handayani, salah seorang orangtua yang ikuti SPMB di Kota Cimahi lewat lajur prestasi akademis dengan nilai rapor untuk anaknya.

Pitri menjelaskan awalannya nama anaknya muncul pada situs sah SPMB Kota Cimahi dan dipastikan diterima oleh sekolah tujuan yaiti SMPN 2 Cimahi di hari informasi, Sabtu, 14 Juni 2025.
“Dapat informasi lolosnya cocok hari informasi tanggal 14 (Juni 2025). Sesudah di unduh hasilnya, tidak lama itu mekanismenya mendadak down, pada tidak dapat akses,” kata Pitri ke
Pitri juga tidak demikian mempedulikan dengan mekanisme SPMB yang tidak dapat dijangkau ketika tersebut. Karena dia berpikiran hasil penyeleksian untuk anaknya sudah keluar dan diterima di sekolah tujuan.

Tetapi dianggap Pitri, saat mekanisme SPMB Kota Cimahi itu dapat dijangkau lagi satu hari sesudah informasi, nama anaknya tidak ada pada mekanisme akseptasi itu. Walau sebenarnya awalnya nama anaknya sudah dipastikan diterima di sekolah tujuan pertama.

“Terus cocok on kembali, esok subuhnya (tanggal 15 Juni 2025) cocok dilihat tidak ada nama anak aku. Nach malamnya baru ada surat kembali, bila anak aku tidak lulus atau mungkin tidak diterima,” papar Pitri.

Informasi susulan itu juga membuat Pitri benar-benar kaget karena mengatakan anaknya gagal lolos. Dia juga coba lakukan verifikasi ke Dinas Pendidikan Kota Cimahi lewat akun sosial media untuk pastikan status anaknya itu dalam SPMB.

“Jadi mendadak ada ketetapan masalah berat jarak dalam tentukan score akhir. Walau sebenarnya tidak ada ketetapan masalah itu saat sebelum nya. Yang aku tahu jika rapot ya rapot saja. Jika jarak itu dampak nya di domisili. Kalaulah ada pembobotan, kan tentu tercantum pada awal, kaya penyeleksian pelajar SMK. Kan itu diterangkan ya, berat IPA dan IPS iya memengaruhi score akhir,” papar Pitri.

Sementara Anggraeni satu diantara orangtua calon siswa yang lain juga akui benar-benar sedih dengan tidak transparannya Disdik Kota Cimahi dalam SPMB 2025. Anggraeni yang ikuti SPMB Kota Cimahi lewat lajur prestasi dengan nilai rapot, tidak ketahui ada ketentuan pengkalian yang sudah dilakukan team klarifikasi dalam penetapan score akhir

“Anak aku turut lajur prestasi karena tinggal di luar Cimahi, aku ada di Kabupaten Bandung Barat, masih tetangga sebenarnya. Aku optimis supaya anak aku turut lajur prestasi dengan nilai rapot, tetapi aku tidak tahu jika ada ketentuan atau mekanisme pengkalian nilai untuk calon siswa asal Cimahi,” ungkapkan Anggraeni.

Dia menjelaskan bila calon siswa asal Kota Cimahi memperoleh hak spesial dengan berat nilai pengkalian 1.5. Tetapi calon siswa di luar Cimahi tidak memperoleh berat pengkalian itu, hingga lajur prestasi dipandang cuma menampung calon siswa asal Cimahi yang berjalan pada 10-13 Juni 2025.

“Jika contohnya ketentuan itu diumunkan sejak awal kali, otomatis kita tidak turut lajur prestasi ke Kota Cimahi, tidak perlu bulak kembali mengurusin saat registrasi. Tetapi ini kan tidak ada informasi benar-benar, dan bagaimana juga bila anak aku reratanya nilai 100 juga tidak dapat masuk di cimahi juka ketentuan berat pengkalian 1.5 cuma khusus asal Cimahi,” papar Anggraeni.

Sementara Kepala Disdik Kota Cimahi, Nana Suyatna, tidak memberi respon dengan tentu berkaitan keluh kesah orangtua calon siswa yang ikuti SPMB lewat lajur prestasi. Nana juga merekomendasikan supaya orangtua calon siswa untuk sampaikan keluh kesah itu ke pusat aduan Disdik Cimahi.

“Selainnya ke aduan, ortu/pelajar dapat menanyakan secara langsung ke sekolah tujuan, krn di sekolah data detil sama sesuai ketetapan yang diterima ada. Punten abdi nuju giat dimesjid serangkaian hut Cimahi ((maaf aku sedang giat di mushola serangkaian hut Cimahi). Dapat contact dengan bu sekdis sebagai ketua panitia SPMB (maaf aku sedang giat di mushola serangkaian hut Cimahi),” kata Nama lewat pesan singkat ke

Pemerintah kota Cimahi Dorong Pengendalian Sampah Habis di Tingkat Kelurahan

Pemerintahan Kota (Pemerintah kota) Cimahi menggerakkan pengendalian sampah harus habis pada tingkat kelurahan. Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira ungkap rerata volume sampah yang dibuat warga Kota Cimahi, Jawa Barat capai 250 sampai 270 ton setiap hari.

“Untuk ukuran Kota Cimahi, volume produksi harian semestinya dapat diatur lebih gampang. Tetapi, warga penginnya sampah kelar,” kata Adhitia dalam info tercatat, diambil pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Awalnya, Pemerintah kota Cimahi sudah berlakukan peraturan pemilihan sampah dengan mekanisme hari organik dan hari anorganik. Meskipun begitu, Adhitia memandang peraturan itu harus ikut disokong kesadaran warga.

“Kelak ditata siapa pengurus pada tingkat RT-RW. Sampah harus usai di daerah. Di masing-masing daerah harus kelar,” paparnya.

Yang akan datang, Adhitia menarget TPS setiap kelurahan harus diperlengkapi tempat sortir, pengendalian organik, sampai tehnologi insinerator untuk endapan.

“Harus komplet. Setiap daerah harus rapi dan punyai sarana pengendalian,” ujarnya.

Disamping itu, Adhitia memandang kehadiran Bank Sampah, contohnya seperti pada Melong, benar-benar menolong untuk menuntaskan beberapa masalah sampah.

“Kami benar-benar hargai usaha beberapa praktisi pengendalian sampah yang sudah berusaha keras dan bereksperimen untuk menolong persoalan sampah di Kota Cimahi,” papar ia.

Menurut Adhitia, masalah sampah di Kota Cimahi sekarang ini disebabkan karena produksinya yang bertambah. Oleh karena itu, beberapa langkah itu diharap bisa menjadi jalan keluar dalam pengatasannya.

“Permasalahan sampah ini sedang menjadi trend ini hari, dan bagaimana menanggapinya dengan cari jalan keluar supaya teratasi secara baik di Kota Cimahi,” bebernya.

Nelangsa SMA Swasta di Cimahi yang Sepi Pecinta

3 orang guru yang bekerja sebagai panitia Mekanisme Akseptasi Siswa Baru (SPMB) duduk dibalik meja registrasi. Mereka menunggu orangtua bawa anaknya mendaftarkan ke SMA Kartika.
Sampai detik terakhir SPMB tahun 2025/2026, sekolah yang terdapat di lingkungan kompleks militer Brigif 15/Kujang, Jalan DR Sam Ratulangi, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi tengah, Kota Cimahi itu baru punyai 40-an calon siswa baru.

Keadaan itu bertolak-belakang dengan nasib sekolah negeri yang rerata malah kelebihan pendaftar hingga kemudian banyak calon siswa baru yang mau tak mau ditampik masuk. Sementara di sekolah swasta seperti SMA Kartika, mereka malah membutuhkan siswa tetapi sepi pecinta.

“Ya semacam ini memang keadaan sekolah swasta. Kita (SMA Kartika) sampai ini hari, baru ada sekitaran 40 pendaftar,” kata Wiwi Astuti, guru sekalian panitia SPMB saat dijumpai, Jumat (11/7/2025).

Aspek terpenting yang mengakibatkan terus berkurangnya pecinta ke sekolah swasta yaitu kompetisi tidak sehat dengan sekolah negeri. Sama seperti yang terkini, peraturan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menambahkan jumlah pelajar dalam satu rombel menjadi 50 orang.

Sementara buat sekolah swasta, kata Wiwi, jangankan 50 pelajar untuk tiap rombel jumlah pendaftar yang sudah tentu diterima juga hanya cukup buat satu rombel dengan jumlah normal.

“Memang sekolah swasta benar-benar dirugikan, terimbas tentunya karena itu (peraturan 50 pelajar per rombel). Semestinya ya sama-sama memberikan dukungan di antara sekolah negeri dengan swasta, jika masalah kualitas di antara swasta sama negeri itu sama,” kata Wiwi.

Jumlah pendaftar SPMB tahun ini tidak capai jumlah pendaftar tahun kemarin yang seingatnya lebih dari 50 orang. Tahun ini, banyak pula orangtua yang telah mendaftar anaknya tiba-tiba cabut arsip.

“Jadi ada yang telah daftar, cabut arsip kembali karena dengar di SMA negeri itu rombelnya sampai 50 orang, menjadi mereka tunggu informasi tersebut. Pada akhirnya ya nasib kita menjadi semacam ini,” kata Wiwi.

Untung, semangat guru dan pelajar menyongsong Saat Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada 14 Juli esok masih tinggi. Guru sebagai panitia SPMB masih tetap telaten menunggu pendaftar sampai sore datang. Guru yang lain bersih-bersih ruang kelas ditolong siswa yang bergabung sebagai anggota OSIS.

Secara bangunan, sekolah itu dapat disebut bagus tidak sama sekolah yang kekurangan siswa. Bangunan kuat dengan kursi dan meja baru. Halamannya mencukupi, walaupun cuman satu lega upacara yang dipakai bersamaan dengan SD dan SMP dalam lindungan yayasan sama.

Keadaan yang dirasakan SMA Kartika dirasa oleh SMA Budi Mulia. Sekolah di bawah lindungan yayasan Pambudi Mulia itu sekarang berpindah ke Jalan Kerkof, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Awalnya bangunan sekolah itu ada di Jalan Kebon Rumput, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi tengah, Kota Cimahi.

Keadaan sekolah itu dapat disebut lebih mengenaskan dari SMA Kartika. Tahun ini, cuma ada 12 pendaftar yang telah ditegaskan diterima. Untung, jumlah calon siswa baru tahun ini tambah banyak dari tahun kemarin yang hanya dua orang.

“Tahun ini, baru ada 12 pendaftar, tahun kemarin itu ada 2. Alhamdulillah banyaknya semakin bertambah, karena kita kembali peralihan dari boarding school ke sekolah biasa,” kata Erni Nurani, salah seorang guru.

Erni menjelaskan umumnya siswa baru yang telah tercatat di sekolah itu dari hasil jemput bola dan kerja sama dengan pengurus RW di sekitar sekolah itu.

“Jadi ini dari hasil kita bertemu dengan RT dan RW, kita dorong beberapa anak yang ingin sekolah . Maka yang masuk kesini, itu hanya mesti bayar SPP saja /bulan Rp150 ribu, tidak butuh DSP. Selanjutnya kelak akan dimasukkan pada daftar yang menerima Program Indonesia Pandai (PIP),” kata Erni.

Daftar ke Swasta gara-gara Tidak Masuk Negeri
Dari segi pendaftar, memang sekolah swasta tidak terlampau menarik untuk mereka. Tetapi karena tidak keterima di sekolah negeri, akhirnya mereka pilih masuk swasta asal sekolah untuk merealisasikan harapan.

Satu diantaranya Putri, gadis 16 tahun yang telah sah diterima sebagai siswa baru di SMA Budi Mulia. Jumat siang, dia tiba ke sekolah untuk terima pembekalan mendekati MPLS.

“Awalannya daftar ke SMAN 4 Cimahi, kebenaran sekolah di SMPN 8 Cimahi, bersebalahan sekali. Tetapi jika rumah di Batujajar, mungkin jauh menjadi tidak diterima,” kata Putri.

Dari sana, Putri konsultasi dengan orangtuanya. Ke-2 orangtuanya menggerakkan Putri masih tetap bersekolah, walaupun masuk ke dalam sekolah swasta untuk cita-citanya menjadi dokter.

“Didorong sama orangtua , pada akhirnya daftar kesini. Tidak apapun temannya hanya sedikit, yang terpenting dapat sekolah,” sebut Putri.

Hal seirama dirasakan Bunga Rosalinda, sebagai siswa baru di SMA Budi Mulia. Tetapi sedikit lain dengan umumnya pelajar yang lain yang mendaftarkan ke swasta gara-gara tidak diterima di sekolah negeri, dia memang secara langsung mendaftar ke sekolah swasta.

“Menyengaja langsung ke sekolah swasta, kebenaran baru berpindah dari Sumedang. Didorong sama orang-tua ,” kata Bunga.

Keadaan sekolah swasta saat ini menjadi deskripsi bagaimana pendidikan di Indonesia belum rata. Status anak emas dan anak tiri terang berasa dari nasib di antara sekolah negeri dan sekolah swasta yang sama cetak calon penerus bangsa.

Agenda SIM Keliling Kota Cimahi Hari Ini, Jumat 11 Juli 2025

Berikut adalah info tentang lokasi servis SIM Keliling di Kota Cimahi ini hari, Jumat (11/7/2025).

Diambil dari akun Instagram @sim.satlantascimahi punya Satpas SIM Polres Cimahi, ada satu mobil SIM keliling akan bekerja di satu titik, jam operasional mobil SIM keliling membuka dari jam 08.00 WIB sampai 10.00 WIB.

Servis SIM keliling cuma layani memperpanjang SIM A dan SIM C. Service SIM Keliling Kota Cimahi berada di Pos Polisi Kota Baru Parahyangan.

Tetapi janganlah lupa check agenda terkini, sebab bisa saja berbeda tiba-tiba.

Ongkos ekstensi SIM sesuai PP Nomor 60 Tahun 2016 mengenai Akseptasi Negara Bukan Pajak sejumlah Rp80.000 untuk SIM A dan Rp75.000 untuk ekstensi SIM C.

Saat sebelum pergi, pastiin semua document persyaratanan telah komplet supaya prosesnya lancar. Inilah syarat yang penting kamu persiapkan:

  1. SIM asli (yang aktif) + foto copy
  2. e-KTP asli dan foto copy
  3. Uang buat ongkos ekstensi SIM
  4. Surat info sehat dari dokter Polri
  5. Surat sehat rohani dari psikiater sah di Agen SDM Polri.